ikan tongkol (duri dan kepala di buang)/ 1/4 Ayam Filetan, Kemangi, Pete, Daun pisang, bawang putih dan 4 bawang merah, Cabe rawit, Cabe merah, kemiri, Minyak wijen,saos tiram,raja rasa, sereh dan daun salam secukupnya, Beras, Garam
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Hari ini kami belajar makanan sehat. Satu per satu anak menuliskan ke papan tulis tentang sayuran yang mereka sukai. Kemudian bersama-sama kami mencari bahasa inggrisnya di kamus.
Ternyata oh ternyata, aku menemukan bahwa orang Indonesia banyak makan sayuran yang tidak kutemukan translasinya dalam kamus bahasa inggris. Sementara itu, beberapa kamus bergambar menyebutkan sayuran yang tidak ditemukan di sini, misalnya saja : bit, brokoli, asparagus, dll. Jadi ketika anak-anak menyebutkan sayuran yang Indonesia banget, kukatakan pada anak-anak bahwa kemungkinan sayuran ini tidak ada atau tidak dimakan di Eropa dan Amerika, sehingga saya tidak menemukan istilah inggrisnya. ‘Ibu guru punya PR untuk mencari bahasa inggris untuk sayuran tersebut.’
Nah teman-teman, kalau anda mengetahui padanan kata untuk sayuran di bawah ini, mohon bantuannya untuk menginformasikan pada saya ya… (terima kasih atas bantuannya…:)
Ini sayur khas di sulawesi. Biasa disayur dengan santan atau disayur bening. Orang Jawa tidak makan karena katanya bisa lupa pulang kampung. Maka ketika saya beli daun kelor di pasar, atau petik daun kelor di pohon tetangga, mereka pasti bertanya, ‘Ibu makan daun kelor? Orang jawa katanya tidak makan daun kelor, Bu..’ dan kujawab, ‘Saya kan tinggal di Sulawesi..’
Padahal sebetulnya kandungan nutrisi daun kelor banyak lo..sila cek majalah trubus..
Ini sayur yang sering kami makan di sini karena sangat melimpah di tepi bukit atau di blok sawit.
Kabarnya dulu orang Sulawesi tidak makan kangkung. Tapi ketika orang Jawa datang dan makan kangkung, orang Sulawesi jadi ikut makan kangkung. Wah orang jawa nih apa-apa dimakan…
5. Daun ubi : casava’s leaf (betulkah?)
6. Gambas/oyong : squash (betulkah?)
7. Daun pepaya : papaya’s leaf (betulkah?)
Anak-anak : ‘Kalau jantung bahasa inggrisnya apa, Bu?’
Anak-anak : ‘Berarti banana’s heart, Bu.’
Ada pula yang bercanda menyebutkan pete dan jengkol.. Hmm.. apa bahasa inggrisnya ya?
[caption caption="Sumber: media.viva.id"][/caption]Minggu lalu, melalui Whatsapp saya diberi tebakan oleh putri saya yang bermukim di Kanada, yaitu, “Apa Bahasa Inggrisnya jantung pisang?” Putri saya ini tampaknya sengaja mau mengetes kemumpunian Bahasa Inggris saya mengingat saya sering mendapuk diri sendiri sebagai 'jagonya Bahasa Inggris'. Saya akhirnya harus lempar handuk karena benar-benar tak tahu, dan sambil cekikikan (ini saya bayangkan dari seberang lautan) dia menjawab bahwa Bahasa Inggris dari 'jantung pisang;' adalah “banana blossom”. Masuk akal juga, karena sesungguhnya jantung pisang ini adalah 'blossom' (tunas bunga) yang melalui penyerbukan oleh serangga kelak akan menjadi buah pisang. Saya sudah telanjur mempunyai bayangan bahwa 'blossom' adalah kuntum bunga yang baru merekah dengan warna-warni yang elok, bukan seperti pada pohon pisang yang berwujud jantung manusia.
Ngomong-ngomong soal kuntum bunga, pelancong dari mancanegara sekarang berbondong-bondong ke Jepang untuk melihat bunga sakura bermekaran menyambut tibanya musim semi. Tahukah Anda disebut apakah 'sakura' ini dalam Bahasa Inggris? Dia dinamakan dengan 'cherry blossoms'. Dulu saya kurang yakin bahwa sakura sama dengan 'cherry blossoms', tetapi setelah tanya-tanya sama mbah Google ternyata memang benar dua nama ini adalah oknum yang sama.
Saya dulu juga berasumsi bahwa sakura cuma ada di Jepang. Tapi sekarang saya tahu, bahwa 'cherry blossoms' alias sakura ini ada di banyak negara-negara lain. Dia bisa ditemui di Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Korea, Perancis, Brazilia dan banyak negara lainnya. Dari namanya 'cherry blossoms' kita bisa menyimpulkan bahwa kuntum bunga ini adalah cikal bakal dari buah ceri.
Sesungguhnya, keindahan bunga sakura yang bermekaran di awal musim semi ini, juga bisa kita nikmati pada pohon peach (peach blossoms), pohon almond (almond blossoms), pohon plum (plum blossoms), pohon pear (pear blossoms), pohon apel (apple blossoms). Blossoms yang saya sebutkan ini tak kalah cantiknya dengan bunga sakura yang sudah melegenda itu.
Saya tiba-tiba teringat dengan kata 'kembang jepun'. Ini adalah nama jalan yang cukup terkenal di kota Surabaya. Di sepanjang jalan ini bila malam sudah menjelang, manakala toko-toko dan kantor sudah menutup pintunya, maka akan dipasang tenda-tenda tempat kuliner khas Surabaya.
Kalau saya ke Surabaya, saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati 'tami goreng' (di Jakarta dinamakan dengan 'i fu mie') yang bikin lidah bergoyang. Dulu saya juga tidak menyadari bahwasanya “kembang jepun” ini adalah sebutan lain dari “sakura”. Ini juga make sense (masuk akal), karena di zaman revolusi dahulu kita lebih lazim menyebut kata “Jepun” ketimbang “Jepang”.
Saya, saat ini, sedang membaca sebuah novel karya Eka Kurniawan terjemahan bahasa Inggris yang diberi judul “Man Tiger”. Judul aslinya adalah “Lelaki Harimau”. Saya penasaran membaca novel ini, karena Eka Kurniawan ini sudah banyak dipuji di luar negeri sebagai successor (penerus) dari Pramoedya Ananta Toer. Yang sedikit mencengangkan ternyata Eka Kurniawan ini sama sekali belum dikenal publik Indonesia, jauh kalah beken dengan Andrea Hirata.
Pada salah satu paragraf novel ini saya jumpai istilah 'oil palm trees'. Saya bisa menebak kira-kira apa yang dimaksud dengan 'oil palm trees' yaitu pohon kelapa sawit dan ternyata memang benar. Tapi terus terang saya agak heran mengapa dipakai istilah itu. Kalau kita terjemahkan secara harfiah (letterlijk) dia menjadi 'pohon palem minyak'. Sepertinya tak nyambung dengan yang kita bayangkan. Tapi saya lantas teringat dengan singkatan CPO yang merupakan kependekan dari 'crude palm oil' (minyak sawit mentah). Oh, tampaknya dari istilah ini ada penerjemahan 'oil palm trees' pada novel tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya